Sejarah Jilbab di Berbagai Agama dan Tradisi

Assalamualaikum Girls...

Semoga kita selalu dalam lindungan - Nya, kali ini saya akan membagikan artikel tentang "Sejarah Jilbab di Berbagai Agama dan Dunia.

Di era saat ini, jilbab bukan lagi menjadi hal yang tabu, namun faktanya saat ini jilbab telah digunakan secara luas oleh kaum wanita dari berbagai latar belakang. Entah mereka yang berasal dari berbagai golongan masyarakat, suku, budaya maupun agama. Jilbab juga digunakan di berbagai penjuru dunia, tidak lagi terpaku pada negara-negara muslim saja.
Istilah jilbab di Indonesia pada awalnya dikenal sebagai kerudung untuk menutupi kepala (rambut) wanita. Di beberapa negara Islam, pakaian sejenis jilbab dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador di Iran, pardeh di India dan Pakistan, milayat di Libya, abaya di Irak, charshaf di Turki, dan hijâb di beberapa negara Arab-Afrika seperti di Mesir, Sudan, dan Yaman. Terlepas dari istilah yang digunakan, sebenarnya konsep hijâb bukanlah ‘milik’ Islam. Misalnya dalam kitab Taurat, kitab suci agama Yahudi, sudah dikenal beberapa istilah yang semakna dengan hijâb seperti tif’eret. Demikian pula dalam kitab Injil yang merupakan kitab suci agama Nasrani (Kristen dan Katolik) juga ditemukan istilah semakna. Misalnya istilah zammah, re’alah, zaif dan mitpahat.

Berikut jenis-jenis jilbab dari berbagai dan agama:

  1. ISLAM
  2.  
  3.  Secara umum Jilbab yang digunakan di Indonesia
  1. KRISTEN
Dalam Kristen dan Katolik, pakaian semacam jilbab selalu digunakan oleh para Biarawati dan para Suster.hh
Bukan hanya biarawati dan para suster, namun Bunda Maria (Ibunda Yesus Kristus) pun menggunakan sebuah kain yang menutupi kepalanya. Dalam Al-Kitab disebutkan:
1 Korintus 11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
11:6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka
11:10 Sebab itu, PEREMPUAN HARUS MEMAKAI TANDA WIBAWA DI KEPALANYA oleh karena para malaikat.
11:13 Pertimbangkanlah sendiri: PATUTKAH PEREMPUAN BERDOA KEPADA ALLAH DENGAN KEPALA TIDAK BERTUDUNG?
Bunda Teresa
bun
Bunda Theresa (Agnes Gonxha), salah satu tokoh panutan umat Kristen dan Katolik selalu memakai jilbab dalam hidupnya. Jilbab dengan nuansa putih dan sentuhan garis biru sang Bunda telah menjadi bagian dari keramahan dan kepeduliannya terhadap sesama.
  1. YAHUDI
Rabbi Rachel, salah satu Rabbi yang sangat dihormati oleh umat Yahudi juga selalu menggunakan penutup kepala dan longdress dalam kesehariannya, terutama pada saat memimpin prosesi keagamaan.
yh=ahudi
  1. BUDHA
  2.  
Bahkan Dewi Kwan Im (Avalokitesvara Bodhisattva), yang dikenal sebagai Buddha dengan 20 ajaran welas asih, juga digambarkan memakai pakaian suci yang panjang menutup seluruh tubuh dengan kerudung berwarna putih menutup kepala.
  1. HINDU 
Hal yang sama juga dilakukan dalam tradisi orang-orang India yang sebagian besar penganut ajaran Hindu. Pakaian yang panjang sampai menyentuh mata kaki dengan kerudung menutupi kepala adalah pakaian khas yang dipakai sehari-hari.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

HERE : MY SCOLIOSIS STORY

Jenis - jenis Penutup Aurat di Seluruh Dunia

YOUNG SPACE : Belajar Mencintai Seseorang Yang Tidak Sempurna Dengan Cara Yang Sempurna